Thursday, February 19, 2015

Mari membahas tentang pewarna

Oxides, Mica, ultramarines - apa bedanya?

Bagian terbaik dalam menggunakan mika di CP adalah bahwa mica tidak menggumpal sama sekali. Warna-warnanya halus dan indah.. Bagian yang kurang menyenangkan  dari pemakaian mica di CP adalah bahwa mereka butuh tingkat pemakaian yang lebih banyak dibandingkan dengan dari pewarna pigment maupun FD&C. Hal kurang menyenangkan lainnya adalah beberapa mica tidak stabil pada sabun CP karena lapisan pewarna FD&C nya, sehingga perlu dilakukan tes untuk mengetahui stabil atau tidaknya mica tersebut pada sabun CP.


1. Pigments
Oksides dan ultramarines termasuk dalam kategori ini. Pigmen, seperti kebanyakan pewarna di luar sana, bukan termasuk kategori alami, melainkan "Nature Indentical".

Pigmen diproduksi di laboratorium sejak tahun 70-an. Ternyata, pigmen (oksida dan ultramarines) digunakan untuk ditambang namun FDA melangkah masuk dan menuntut beberapa syarat kemurnian, sehingga sejak saat itu, pewarna ini telah diproduksi di laboratorium - struktur molekul yang sama hanya berbeda dari cara pengolahan.

Beberapa Iron Oksides masih diekstraksi secara alami; Namun, Iron Oxides di alam (tanah) sering mengandung logam beracun seperti timbal, arsen, merkuri, antimon dan selenium (ketika mereka berada di alam). Ini adalah mengapa FDA melangkah untuk mengatur pewarna kosmetik sehingga tingkat logam beracun yang hadir dalam konsentrasi rendah  dianggap "aman." Bahkan, hanya iron oxides sintetis yang disetujui untuk digunakan dalam kosmetik di negara ini.  (Johnson, S.T. & Wordell, C.J. “Homeopathic and herbal medicine: Considerations for formulary evaluation,” Formulary, 32, 1167, Nov. 1997. )

Hal yang baik tentang enggunaan pigmen dalam sabun adalah bahwa mereka stabil. Umumnya, mereka tidak akan berubah atau mengubah warna dalam Cold Processed atau Melt dan Pour. Mereka juga cost efektif; Dengan harga $ 3- $ 6 per ounce (sekitar 28gr), pewarna ini termasuk murah. Kelemahan menggunakan pigmen adalah bahwa mereka cenderung menggumpal sehingga mereka membutuhkan tambahan TLC untuk membuat mereka tidak menggumpal.

2. FD&C Colorants
Ada banyak jenis pewarna FD & C, tetapi pada dasarnya mereka diproduksi di laboratorium, tidak alami tetapi umumnya sangat mudah digunakan dan memberikan rentang warna yang lebar, lebih dari yang bisa Anda bayangkan. Ada tersebar luas ketidakpercayaan, dan bahkan ketakutan, tentang pewarna FD & C. Hal ini kemungkinan besar karena FDA telah menarik warna di masa lalu karena masalah keamanan. Contoh yang paling terkenal mungkin Red No 2, dilarang pada tahun 1976 atas kemungkinan link ke kanker. Sebenarnya,  pewarna FD & C terdapat dalam sebagian besar makanan olahan yang kita makan (dari keju untuk kentang goreng untuk permen) dan kekhawatiran tentang penggunaan pewarna ini dalam sabun mungkin tidak berdasar. Selain itu, jumlah kecil dari jenis pewarna dalam sabun (yang tidak tinggal pada kulit Anda), adalah paling tidak berarti dibandingkan dengan jumlah besar pewarna FD & C dalam makanan (dan vitamin dll ...).

Bagian yang menyenangkan dari menggunakan pewarna FD & C adalah bahwa mereka,  cukup murah untuk digunakan. Mereka sangat terkonsentrasi. Mereka juga tercampur dengan merata. Mereka biasanya stay clear di MP soap. Bagian menyebalkan adalah ketidak stabilan mereka dalam lingkungan basa (alias - sabun proses dingin). Jarang sekali ada pewarna FD & C yang benar-benar bisa stabil. Rata rata pewarna FD&C akan 'bleeding' dan 'fading'.

3. Micas
Mica termasuk dalam kategori pewarna FD & C karena mica merupakan produk alami, yang ditambang dan kemudian dilapisi dengan pewarna FD & C, atau pigmen, atau kombinasi keduanya untuk mendapatkan warna tersebut. Warna ganda  inilah yang menjadikan mica berkilau dan bercahaya (shimmery). Mica merupakan pewarna yang Anda lihat di lipstik Anda, eye shadow dan blush on. Mica terlihat jelas pada produk yang transparan, seperti sabun melt and pour, karena shimmer membutuhkan cahaya untuk merefleksikan dan membiaskan cahaya dengan baik.



4. Pewarna Sabun Natural/Alami
Tidak ada definisi legal untuk pewarna alami. FDA mengklasifikasikan pewarna sebagai yang memerlukan sertifikasi dan yang tidak memerlukan sertifikasi. Beberapa pewarna alami yang populer untuk digunakan adalah:

Kuning - Annatto, Saffron, kunyit, yellow clay
Hijau - Klorofil
Coklat - Cocoa Powder, teh 
Red - Paprika powder

Ungu - Alkanet Root (untuk CP)
dst dst...



Bagian yang baik tentang pewarna alami adalah sudut pemasaran; masyarakat umum percaya bahwa alami adalah lebih baik sehingga Anda dapat memasarkan ini dengan baik. Namun, sulit untuk mencapai warna yang Anda inginkan jika menggunakan pewarna alami, dan kadang-kadang, Anda tidak bisa mendapatkan warna yang halus (tergantung pada ramuan yang digunakan). Masalah lain adalah bahwa beberapa pewarna yang mahal untuk digunakan.

credit: makeyoursoap.com


Monday, February 2, 2015

Kursus Sabun Mahal? atau: Ngapain kursus?

Ini pernyataan atau pertanyaan yang sering muncul. 
Banyak email maupun whatsapp yang masuk menanyakan kursus lalu menyatakan overbudget, mahal, dan lain lain. Ada juga yang bilang, kalo via googling atau youtube banyak tutorialnya, ngapain kursus? Ada lagi: di tempat lain lebih murah. Untuk kursus yang lebih murah, tanyakan dulu apa saja materi yang diajarkan, kelas private 1 on 1? ada konsultasi setelah kursus?  

Nah, ini perlu ada murid yang berbesar hati untuk bersedia menuliskan testimoni dan memberikan tambahan pada komentar, kalau dari saya doang alasannya, nanti terasa seperti promosi, hehehehe....

Beberapa alasan kenapa kursus antara lain:

  1. Di dunia maya, Anda melihat prosesnya, ada resepnya, dan  Anda MEMANG bisa membuat sabun sesuai dengan resep yang SESUAI dan SAMA PERSIS dengan yang anda lihat di youtube maupun internet. Tapi.... apakah Anda bisa menciptakan resep Anda sendiri? Apakah resep tersebut sudah Anda cek tentang soap quality nya? (Hardness, bubbly, conditioning, creamy, etc etc).
  2. Apakah Anda tahu jenis jenis oil tertentu yang mudah rancid? Pemakaian oil yang mudah rancid ada maksimumnya agar sabun Anda tidak mudah DOS (Dreaded Orange Spot).
  3. Apakah Anda diberitahu tentang tips dan trick membuat sabun untuk iklim panas dan humidity di Indonesia? Beberapa resep harus dimodifikasi untuk iklim Indonesia jika tidak ingin sabun Anda cepat rusak.
  4. Apakah Anda diberitahu tentang cara memperpanjang shelf life oil yang cepat rancid?
  5. Apakah Anda diberitahu tentang superfatting, water discount, dan istilah istilah dunia persabunan lain?
  6. Apakah Anda tahu tentang how to handle bad behaving FO?
  7. Tahu bagaimana membuat sabun lebih keras? Membuat sabun lebih banyak busa?
Itu baru beberapa alasan yang bisa saya ingat.
Jika Anda memiliki pengalaman bertahun tahun dalam satu bidang tertentu, lalu Anda berbagi ilmu tersebut (yang Anda peroleh dari hasil pengalaman, praktek, riset selama tahun tahun tersebut), apakah Anda mau langsung memberikan rahasia Anda begitu saja? Kalau ada yang mau, saya mau mengajukan diri untuk belajar :D

Sebagai perbandingan, ini ada beberapa kursus soapmaking dari luar (sebagian ada yang online), lalu bandingkanlah dengan fee kursus sabun di Indonesia. Perlu diingat juga, kelas private/public, praktek/tidak (online course anda harus praktek sendiri).  Modul apa saja yang diajarkan? apakah hot process sudah termasuk di dalamnya atau tidak?

Little Soap Company, GBP 285 (one on one)
Soap School, start from GBP 99
Bathalchemylab, USD 89
Joan Morais (Online) USD 39.99
coe-onlinetrainingcourses, GBP 127
udemy.com, $90 for beginner soapmaking

Rata rata kursus di luar negri jauh lebih mahal dibanding di Indonesia. Materi saya mengacu pada materi cold process soap making di US, bahkan sudah saya rangkum teorinya sampai ke level advance. Anda tinggal prakteknya saja.

Ada yang mau menambahkan?






Supplier Bahan Baku Sabun di Indonesia

Menyambung postingan saya sebelumnya di sini , sekarang sudah cukup banyak supplier yang bermunculan. Banyak pilihan nih untuk soaper soap...