Saya membuat tulisan ini berdasarkan hasil obrolan dengan murid murid kursus, terutama yang sudah menjual produk sabun mereka ke pasaran. Ada beberapa hal yang menjadi concern bagi saya untuk menulis hal ini.
1. Wangi & Warna
Dari hasil pengalaman saya dan mereka, hampir rata rata pembeli produk sabun kami lebih mengutamakan WANGI sabun dibanding BAHAN BAKU sabun. Hampir semua yang datang untuk membeli sabun ke tempat saya (dan para murid saya) langsung memegang dan mencium sabun sabun kami. Amat sangat jarang yang membaca ingredients yang tertera pada sabun kami. Apakah sabun yang baik tergantung wangi? Jawaban saya: TIDAK. Sabun yang baik tergantung dari pemilihan bahan bakunya. Anda lebih memilih sabun dari minyak sawit dan minyak kelapa dengan wangi yang kencang atau sabun dengan campuran minyak zaitun, minyak kelapa, minyak alpukat, minyak sweet almond, shea butter, cocoa butter, dan lain lain tapi wangi hanya sedikit tercium? Pilihan ada di tangan Anda. Perlu diketahui, semakin kencang wangi sabun Anda, berarti semakin banyak fragrance yang dimasukkan ke dalam adonan sabun tersebut. Logikanya, wangi yang kencang membutuhkan sekitar 5% fragrance, itu berarti sabun tersebut bisa dibilang 95% natural. Sabun yang wanginya tercium samar samar hanya menggunakan 1-2% fragrance. Itu berarti sabun tersebut 98-99% natural. Pengecualian hanya diberikan terhadap sabun yang menggunakan essential oil sebagai pewanginya.
Saya belum menghitung pewarna yang kami gunakan untuk mewarnai sabun karena jumlahnya tidak terlalu signifikan. 1% saja sudah membuat sabun berwarna cerah ceria. Memang ada beberapa bahan natural yang akan memberikan warna terhadap sabun, contohnya spirulina powder, annato seed powder, clays, dst.
Masyarakat di US dan Eropa sudah jauh lebih mengerti tentang bahan baku, sabun yang unscented laku keras disana.
Anda pilih yang mana? Wangi menyengat atau bahan baku yang akan memanjakan kulit Anda walau tanpa pewangi?
2. Benefit 'ASBUN' (asal bunyi)
Yang ini lebih membuat saya prihatin. Saya melihat ada banyak pembuat sabun homemade yang memberikan klaim klaim manfaat medis terhadap sabun buatan mereka. Yang paling parah adalah klaim bahwa sabun tersebut memutihkan kulit. Saya jawab dengan tegas disini, tidak ada sabun yang dibuat dengan bahan alami apapun yang dapat membuat kulit anda seputih bintang film Korea/Jepang, OK? Dibuat dari jus pepaya, bengkoang=memutihkan? NO WAY. Bahan bahan tersebut memang dipercaya bisa meningkatkan tone warna kulit, tapi jangan salah, biasanya yang dimaksud adalah dalam bentuk extract. Itupun saya tidak jamin dalam waktu dua minggu apalagi tiga hari Anda sudah akan putih bercahaya.
Anda sudah tanya mbah google? sudah melakukan penelitian? Saya rasa tidak. Lalu testimony testimony itu bagaimana? Coba Anda pikir, bisa saja mereka (pembuat sabun home made dengan klaim medis) meminta tolong teman teman atau sanak saudara untuk membuat testimony agar produk mereka terlihat keren dan bagus di pasaran bukan?
Saya bisa membuat sabun dengan menggunakan licorice extract, apakah Anda siap membayar harganya? Extract extract tersebut harganya cukup mahal. Tahukah Anda kalau licorice extract mencapai 500.000 rupiah per 100cc nya? Kalau Anda orang awam yang tidak berkecimpung di bahan kimia, saya berani bertaruh Anda tidak tahu.
Yang bikin saya tertawa, bahkan ada yang meng klaim sabunnya bisa melangsingkan, menghilangkan lemak. Helooo???? Apa kabar itu celebrity fitness dan slimming centre bertebaran kalau kita bisa langsing dan menghilangkan lemak hanya dengan sabun? Logika aja, ga mungkin banget keleeessss (kata anak muda sekarang). Belum lagi ada sabun yg diklaim bisa mengencangkan payudara, astaga....... sabun aliran sesat kalo menurut saya.
Bahan herbal dan natural yang sudah jelas diketahui khasiatnya ada banyak, clays misalnya, sudah lama dikenal mampu mendetoksifikasi kulit, setiap jenis clay ada benefitnya masing masing. Activated charcoal juga berfungsi untuk mendetoksifikasi kulit. Madu contohnya, jika anda search di google mengenai manfaat sabun madu bagi kulit, anda akan menemukan begitu banyak artikel tentang hal ini. Salah satunya di sini, sini, dan sini. Saya tidak akan membahas bahan bahan tersebut disini, itu nanti ada sesinya sendiri ;)
3. Organic
Ini juga, banyak penjual sabun home made yang mengaku mereka sabun mereka 'organik'. Hmmm... semuanya organik? Sebutan organik hanya boleh diberikan jika SEMUA bahan baku yang mereka gunakan itu organik. Contoh: Organic olive oil, organic coconut oil, organic shea butter, dan seterusnya. Kalau hanya satu bahan saja yang organik, sebaiknya jangan klaim sabun atau produk tersebut organik. Ngomong ngomong, yang menyebut produk mereka organik itu tahu ga konsep organik? Nanti kalau ada buyer yang bisa tes ke lab lalu mereka test produk tersebut ternyata tidak organik apa yang akan dikatakan? Bukannya malah merusak kepercayaan?
4. BPOM
Nah, ini juga. Saya pernah mendapat beberapa buyer yang menanyakan apakah produk saya memiliki BPOM? Saya bilang tidak. Lho? jadi ga aman dong bu? Saya jawab juga: Aman. Lalu saya jelaskan tentang prosedur mendapatkan ijin pom. Tapi kalo bolak balik menjelaskan seperti ini capek juga saya. Begini lho, untuk mendapatkan ijin POM itu, kita harus memiliki gudang, tanah atau pabrik tempat produksi. Lha saya ini produk rumahan, gudang darimana? ga mungkin juga gudang rumah saya disurvey untuk mendapatkan POM kan? Di US dan Eropa, selama kita tidak memberikan medical claim terhadap sabun kita, kita tidak perlu ijin ijin ini itu. Tapi kalau kita memberikan pernyataan medis terhadap sabun kita, siap2 saja berurusan dengan FDA (di US). Selama kita hanya memberikan pernyataan bahwa sabun itu adalah sabun, kita bebas berkreasi apa saja menggunakan bahan baku apa saja. Paling banter kita hanya bisa menulis bahwa bahan baku ini DIPERCAYA bisa bla bla bla.... Saya biasa googling sendiri mengenai hal ini. Pinter dikit dong ;)
Selain masalah gudang, pabrik tersebut, untuk mendapatkan POM itu kita hanya bisa menggunakan formula yang sama, warna yang sama, konsistensi yang sama untuk produk yang didaftarkan. Naahh, berhubung kami kami pembuat sabun ini senang memberi warna warni ceria lalu mengaduk warna warna tersebut sehingga membentuk suatu pola, amat tidak mungkin bagi kami untuk membuat pola yang sama untuk sabun yang sama setiap bulannya. Ingat, kami mengerjakan semua ini dengan tangan, kami kerjakan dalam batch batch kecil, dan kami perlakukan dengan sangat hati hati. Kami para soapers mencintai pekerjaan kami, menggunakan sabun buatan kami sendiri dari ujung kepala sampai ujung kaki.
5. Sabun Home Made mahal
Mahal atau tidak biasanya tergantung dari soapers memberikan harga pada sabunnya. yang pasti, sabun yang dibuat dengan komposisi minyak yang mahal akan berharga lebih tinggi dibanding sabun yang hanya terdiri dari minyak minyak murah. Minyak zaitun tidak murah lho... saya membuat sabun sabun saya dengan minyak zaitun sebagai bahan utama. Belum lagi fragrance nya, yang tidak paham membuat sabun dengan baik dan benar tidak akan tahu kalau tidak semua fragrance bisa digunakan untuk sabun. Faktor penyebab kegagalan paling sering pada sabun ada di fragrance. Fragrance yang skinsafe dan soap stable itu harganya tidak murah, 25 gram saja paling murah 60 ribuan, itupun kami harus beli dari luar, ongkos kirimnya ga tahan tingginya, tapi apa boleh buat, itu semua kami jalani untuk memberikan yang terbaik bagi pemakai sabun kami. Dan untuk memberikan wangi yang cukup ketara pada sekilo sabun, kami membutuhkan 50 gram fragrance untuk satu kilo adonan. Hitung sendiri biaya yang kami keluarkan, itu baru dari fragrance saja lho.
Kalau ada sabun home made yang dijual di bawah 35-40 ribu per 100 gram nya, saya meragukan kejujuran seller dalam menuliskan bahan bakunya. Apalagi kalau ngaku ngaku pewarna dan pewanginya diimport dari Amerika. Saya perkirakan dia memasukkan beberapa filler yang tidak dicantumkan dalam ingredientsnya. Kecuali seller tersebut punya pabrik minyak, itu lain masalah :p
Saya selalu menekankan hal hal tersebut di atas kepada murid murid saya yang berniat menjual produk mereka. Bisnis itu harus jujur, etika bisnis harus dijaga. Ikuti aturan yang berlaku, saya mengacu pada aturan yang berlaku di US karena saya banyak belajar dari soaper soaper sana. Kasihan sekali yang di Indonesia, masyarakatnya lebih suka diberikan janji gombal dibanding yang real.
Ada yang mau menambahkan?
Salam para soapers ^__^
Fragrance sama essential oil beda ya kak kalo dimasukin dlm pembuatan sabun
ReplyDeleteijin jawab ya.. fragrance dan essential oil itu berbeda. Saya jelaskan dulu essential oil itu diekstrak dari bagian satu jenis tanaman tertentu misalnya daun, batang, biji, bunga dsb, yang memiliki aroma khas dan juga memiliki sifat medis. Essential oil berasal dari alam jadi bisa disebut natural. Sedangkan fragrance adalah wewangian sintetik yang dirancang oleh manusia, ada kemungkinan juga menggunakan essential oil dlm bahan bakunya, atau tidak sama sekali. Fragrance tidak memiliki sifat medis yg dimiliki essential oil. Contoh lavender essential oil selain memiliki wangi lavender tetapi juga bisa mengobati luka, dll. Sedangkan fragrance lavender hanya sebagai pewangi saja.
ReplyDelete