Sabun adalah garam/kristal yang terbentuk dari reaksi kimia saat unsur asam dan basa dicampur.
Asam lemak (Minyak) + Basa / Akali (Lye) = Garam (Sabun) + Gliserin
Peralatan yang diperlukan:
- Timbangan digital. Untuk menimbang secara akurat
- Mixer atau Stick Blender (Saya lebih suka pakai stick blender karena lebih cepat untuk trace).
- Mixing bowl untuk mengaduk adonan, jangan menggunakan bahan yang terbuat dari alumunium. Saya pake yang stainless steel, jadi minyaknya bisa dipanaskan lansung dari mixing bowl, ga perlu dipindah pindahin lagi (kalau dipindahin kan mengurangi jumlah minyak?). Bagi yang punya microwave bisa juga pakai yang dari bahan plastik tahan panas atau gelas ukur pyrex, jadi memanaskan minyaknya dengan microwave.
- Cetakan untuk sabun --> bisa dari kayu, akrilik ataupun kardus. Jangan lupa dilapisi dengan kertas pembungkus makanan yang ada lapisan plastiknya. Cetakan silikon juga bisa dipakai, hanya untuk mengeluarkannya dari cetakan perlu waktu lebih lama (sekitar 3 hari), dan ada kemungkinan sabunnya menempel pada silikon mold nya sehingga agak susah dikeluarkan.
- Mangkuk (beberapa buah) untuk menimbang NaOH dan minyak.
- Jar,untuk menaruh distilled water.
- Sendok/spatula untuk mengaduk air+NaOH (pakai sendok stainless atau kayu)
- Sarung tangan karet/plastik (NaOH berbahaya jika terkena kulit)
- Masker --> untuk penutup hidung (supaya uap yang terjadi pada saat mencampur NaOH ke dalam air tidak terhirup)
!!!Catatan: Selalu masukan NaOH ke dalam air, bukan sebaliknya. Jika terbalik, bakal meluap semua campurannya, bahaya!!!
!!!Setiap perubahan komposisi maupun jenis oil, harus hitung ulang NaOH yang dibutuhkan. Jangan merubah resep ini secara sembarangan!!!
Bahan yang dibutuhkan:
- Olive Oil
- Coconut Oil
- Palm Oil
- Distilled Water (di Indonesia dikenal dengan nama aquades).
- NaOH
Resep dasar (untuk 500 gr oil)
- Olive oil 200 gr (40%)
- Coconut oil 150 gr (30%)
- Palm Oil 150 gr (30%)
Untuk jenis minyak diatas, maka air dan NaOH yang diperlukan:
- Air 190 gr
- NaOH 72 gr
OK, sekarang masuk ke step by stepnya:
1. Siapkan semua bahan dan peralatan di atas meja. Pakai sarung tangan dan maskernya.
2. Masukkan NaOH (Lye) ke dalam air, aduk dengan sendok sampai semua lye larut. taruh jarnya di air dingin agar suhunya turun. (Saya taruh di kitchen sink)
3. Timbang minyaknya, panaskan sampai hangat saja, sekitar 55-65 derajat celcius. Panaskan di atas kompor atau microwave.
4. Cek suhu larutan NaOH (lye solution) dan minyaknya, ketika dua duanya sudah berada pada suhu 40 derajat, campurkan lye solution ke dalam minyak. *Suhu selisih sedikit sekitar 5 derajat tidak masalah.
5. Aduk campuran lye solution+minyak menggunakan mixer atau stick blender. Aduk 30 detik dengan mixer, stop, adukmanual dengan sendok, ulangi beberapa kali sampai mencapai trace. Kenapa harus berhenti berhenti? ini supaya minyak yang ada di pinggiran mixing bowl juga ikut tercampur dengan lye water :).
Apa itu trace?
Trace adalah ketika adonannya kita sisirin dengan sendok, akan meninggalkan jejak seperti jejak ban mobil di tanah lembab (bingung cara jelasinnya). Tekstur adonan seperti vla pudding. Contoh gambarnya seperti ini:
6. Setelah adonan minyak+lye solution sudah mencapai trace, masukkan ke dalam cetakan. Light trace adalah waktunya kita bisa menambahkan additive (essential oil, fragrance oil, bubuk oatmeal, madu, pewarna, dll)
7. Tutup cetakan dengan plastik tahan panas dan bungkus dengan handuk supaya tetap hangat. Diamkan selama 1 atau 2 hari, baru dikeluarkan dari cetakan dan dipotong potong.
Setelah dipotong2, simpan potongan sabun dalam kotak berventilasi untuk menguapkan airnya. Dengan begitu, wewangian tidak menguap, dan sabun menjadi keras pada waktunya.
Sabun bisa dipakai setelah masa curing selama 4-6 minggu.
Enjoy :D
Kalau minyaknya sudah cair, apa masih perlu dipanaskan ? Fungsi dipanaskan untuk apa ya ? Mohon info, sabun yang saya buat, setelah jadi atau saat curing muncul warna putih putih, dikerok hilang..itu biasanya karena apa ya ? Terimakasih.
ReplyDelete